Bitcoin Pizza Day Diperingati, Tokocrypto: Langkah Kecil Bisa Jadi Sejarah Besar

Warta Ekonomi,quickq快客加速器 Jakarta -

Komunitas kripto global memperingati Bitcoin Pizza Day pada 22 Mei 2025, momen bersejarah yang menandai transaksi pertama Bitcoin sebagai alat pembayaran. Hari ini diperingati sebagai simbol awal revolusi keuangan digital yang kini berkembang pesat di berbagai belahan dunia.

Bitcoin Pizza Day merujuk pada transaksi yang dilakukan oleh Laszlo Hanyecz, seorang programmer asal Florida, pada 22 Mei 2010. Ia membeli dua loyang pizza seharga 10.000 Bitcoin (BTC), yang saat itu setara dengan USD 41. Namun, dengan nilai tukar Bitcoin saat ini mencapai Rp1,8 miliar per BTC, dua pizza tersebut kini bernilai lebih dari Rp18 triliun—mungkin menjadi pembelian pizza termahal dalam sejarah.

Bitcoin Pizza Day Diperingati, Tokocrypto: Langkah Kecil Bisa Jadi Sejarah Besar

Bitcoin Pizza Day Diperingati, Tokocrypto: Langkah Kecil Bisa Jadi Sejarah Besar

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, mengatakan bahwa perayaan ini bukan sekadar nostalgia, tetapi juga pengingat penting tentang potensi teknologi dalam mengubah cara kita memahami dan memperlakukan uang.

Bitcoin Pizza Day Diperingati, Tokocrypto: Langkah Kecil Bisa Jadi Sejarah Besar

Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus Rekor Baru, Hampir Sentuh US$110.000

Bitcoin Pizza Day Diperingati, Tokocrypto: Langkah Kecil Bisa Jadi Sejarah Besar

“Bitcoin Pizza Day memiliki makna penting bagi masa depan keuangan inklusif. Perayaan ini mengingatkan kita bahwa setiap revolusi besar dimulai dari langkah kecil. Orang-orang yang memulai Bitcoin dulu bukan ahli keuangan, melainkan orang biasa yang berani mencoba. Jika mereka bisa, siapa pun juga bisa,” ujar Calvin dalam keterangan tertulis, Kamis (22/5/2025).

Ia menegaskan bahwa semangat inklusif dan keberanian mencoba teknologi baru seperti Bitcoin dapat dimiliki siapa saja, tanpa memandang latar belakang. Hal ini tercermin dari pertumbuhan pesat investor kripto di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Maret 2025 jumlah investor aset digital di Indonesia telah mencapai 13,71 juta orang, sementara nilai transaksi stabil di angka Rp32 triliun.

Fenomena serupa juga terjadi secara global. Laporan dari River menyebutkan sekitar 50 juta warga Amerika Serikat kini memiliki Bitcoin, melampaui jumlah investor emas. Bitcoin dipandang sebagai aset yang mampu melindungi nilai kekayaan dari inflasi serta menjadi sarana investasi masa depan.

Baca Juga: Bitcoin Dekati Rekor Tertinggi, Diproyeksi Tembus US$120.000 pada Kuartal II-2025

Dari sisi institusional, minat terhadap Bitcoin juga meningkat. Perusahaan fintech Indonesia, DigiAsia Corp, mengumumkan rencana membentuk cadangan aset digital senilai Rp1,6 triliun dalam bentuk Bitcoin. Langkah ini mengikuti jejak perusahaan global seperti MicroStrategy, yang saat ini memiliki lebih dari 576.000 BTC, serta GameStop yang mengalokasikan dana obligasi senilai USD 1,5 miliar untuk investasi di aset kripto tersebut.

“Dengan pendekatan regulasi yang semakin matang dan kesadaran masyarakat yang terus tumbuh, kami percaya bahwa Bitcoin dan aset kripto lainnya akan menjadi bagian penting dari infrastruktur keuangan digital Indonesia ke depan,” tambah Calvin.

Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak ragu memulai langkah kecil dalam dunia aset digital, sebagaimana yang dilakukan Laszlo Hanyecz 14 tahun silam. “Bitcoin bukan hanya milik investor besar, tapi terbuka untuk semua orang—dari mahasiswa, pekerja kantoran, hingga pelaku UMKM. Langkah kecil hari ini bisa jadi sejarah besar di masa depan,” tutupnya.

综合
上一篇:Tak Berselisih, Netanyahu Klaim Trump Masih Setia Bekingi Israel
下一篇:BRI Life Gandeng Telkom Perluas Akses Asuransi Olahraga Secara Digital