Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim memberikan klarifikasi terkait kasus dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook untuk kebutuhan pendidikan. Sebelumnya, beberapa staf khususnya telah diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penyidikan kasus ini.
Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Nadiem menegaskan komitmennya terhadap proses hukum yang adil dan transparan. "Saya berkomitmen untuk bersikap kooperatif demi menjernihkan persoalan ini dan menjaga kepercayaan terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama," ujarnya didampingi pengacara Hotman Paris Hutapea.
Nadiem menjelaskan, pengadaan 1,1 juta unit laptop Chromebook beserta modem 3G dan proyektor untuk 77.000 sekolah pada masa pandemi Covid-19 (2020-2022) merupakan upaya mitigasi learning loss. Program ini ditujukan untuk sekolah dengan akses internet, bukan daerah tertinggal (3T).
"Saya ingin klarifikasi memang ada uji coba Chromebook yang terjadi sebelum masa kementerian saya. Sebelum, jangan lupa ya, sebelum ya. Dan uji coba tersebut dilakukan di daerah 3T. Saya ingin mengklarifikasi bahwa proses pengadaan laptop yang terjadi di masa jabatan saya tidak ditargetkan untuk daerah 3T," kata Nadiem.
Menegaskan apa yang disampaikan oleh Nadiem tersebut, Hotman Paris menyebut dua poin penting, yaitu, pertama, tuduhan bahwa Nadiem memaksakan Chromebook untuk daerah 3T tidak benar, karena sasarannya justru sekolah berinternet. Kedua, harga laptop yang dibeli melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), dengan harga final lebih murah (Rp5 jutaan) dibanding harga pasaran (Rp6-7 juta).
Nadiem menambahkan, bahwa proses pengadaan produk tersebut telah diawasi BPKP, Kejaksaan (via Jamdatun), dan KPPU. "Hampir 97% laptop tersebut terpakai semuanya secara optimal," ujarnya.
“Proses pengadaan ini menggunakan jalur yang paling mengurangi potensi konflik kepentingan dengan adanya pendampingan dari berbagai instansi di mana Kemdikbudristek tidak punya kewenangan untuk menentukan harga maupun mengkurasi daftar penyedia produk,” tambanya.
Terkait persoalan ini, Nadiem menyatakan tidak pernah toleransi korupsi dan siap mendukung penyidikan. "Masyarakat berhak mendapat kejelasan, dan saya percaya proses hukum akan berjalan adil," tegasnya.
Kejagung saat ini masih menyidik dugaan korupsi pengadaan Chromebook senilai Rp1,3 triliun pada 2019-2022. Nadiem memastikan dirinya tetap di Indonesia dan siap memenuhi panggilan otoritas terkait.
(责任编辑:综合)
Moeldoko Dikecam Efek TWK KPK Tak Dilarikan ke Presiden: Nggak Paham Isu Pemberantasan Korupsi
Peringati Sumpah Pemuda, Pemkab Kediri Fokus pada Peningkatan IPP
Sakti: Pemerintah Lakukan 'Pemaksaan' Terkait RUU Pemilu
Sate dan Rawon Jadi Menu Andalan Indonesia di Arab Saudi
47 Polres Terima Penghargaan dari Pemerintah, Kapolri Tegaskan Komitmen Polri
- Akun X Presiden Dibajak, Muncul Cuitan Soal Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Resmi
- Tim Pengacara Tidak Jenguk Ahok Hari Ini?
- Soetrisno: Dana Tidak Terkait Dengan Bisnis Alkes
- Ini 6 Tips untuk Mengatasi Jet Lag yang Menyebalkan
- Pesawat Susi Air Terbakar di Papua!
- Klarifikasi Setwapres: Land Cruiser Penabrak Motor Bukan Kendaraan Dinas, Stiker Tidak Resmi
- FOTO: Rupa
- Kapan Waktu Makan Telur yang Tepat untuk Menurunkan Berat Badan?
-
Data dari China, 85 persen Total Emisi Karbon Sumbernya Transportasi Darat
Warta Ekonomi, Jakarta - Kepala Ilmuwan di Pusat Penelitian Teknik Nasional untuk Kendaraan Listrik ...[详细]
-
3 Ciri Skincare Overclaim, Jangan Tergiur Iklan Lebay
Daftar Isi Dia kemudian membeberkan ciri-ciri skincare overclaim ...[详细]
-
Dirjen Bina Adwil Kemendagri Optimis Anggaran Tahun 2025 Terserap: Overall, Semua Berjalan Lancar!
JAKARTA, DISWAY.ID- Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri menye ...[详细]
-
Hakim Putuskan Ahok Bersalah, Dua Tahun Penjara
Warta Ekonomi, Jakarta - Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarso memutuskan Basuki Tjahaja Purnam ...[详细]
-
Pakar Hukum: Polisi yang Banting Mahasiswa Harus Dipidana
Warta Ekonomi, Jakarta - Peristiwa polisi banting mahasiswa dalam aksi unjuk rasa di kantor Bupati T ...[详细]
-
Mengapa Orang Sibuk Merekam dan Menonton saat Ada Insiden Kriminal?
Jakarta, CNN Indonesia-- Seorang anakmenjadi korban penyanderaan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) ...[详细]
-
Polri Minta Bantuan Kepolisian Arab untuk Ajak Rizieq Pulang
Warta Ekonomi, Jakarta - Polri akan bekerja sama dengan Kepolisian Arab Saudi guna menangani kepulan ...[详细]
-
Demi Ungkap Pelaku Penyiraman Novel, KPK Gelar Pertemuan Intens dengan Polisi
Warta Ekonomi, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melakukan pertemuan secara intensif ...[详细]
-
Bareskrim Polri Kembali Selidiki Kasus Indosurya, Ini Pidana yang Diusut
JAKARTA, DISWAY.ID--Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri (D ...[详细]
-
Dihapusnya Presidential Threshold, Pengamat Sebut Peta Politik Makin Dinamis
JAKARTA, DISWAY.ID--Pemilu 2029 diprediksi akan semakin kompetitif setelah putusan Mahkamah Konstitu ...[详细]
Tanggapan Menhub Soal Protes Driver Ojol: Kami Dengarkan Aspirasi Mereka
Kebiasaan Picu Penuaan Dini, Terlihat Lebih Tua dari Usia Sebenarnya
- Ini Alasan
- Daftar Tarif Tiket Masuk TN Komodo, Naik Mulai 30 Oktober 2024
- Peringati Sumpah Pemuda, Pemkab Kediri Fokus pada Peningkatan IPP
- Ketua RT Ditangkap Usai Tarik Pungli Warganya
- Angka Penjualan Naik, Tapi Industri Otomotif Thailand Justru Khawatir
- Buka Fakultas Kedokteran Dibatasi, Menteri Satryo Minta Kampus Tambah Kuota Penerimaan Mahasiswa FK
- Pemerintah Tetapkan Harga Pembelian Gabah dan Jagung untuk Menjamin Penyerapan Hasil Petani