Nilai Tukar Rupiah Melemah, Airlangga: Biasa Saja
JAKARTA,quickq是什么 DISWAY.ID- Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto angkat bicara soal nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat menurun.
Ia mengatakan naik turunnya rupiah merupakan hal yang wajar.
BACA JUGA:H-6 Lebaran, Jumlah Kendaraan yang Melintas di Tol MBZ Meningkat
BACA JUGA:Kapolri Ungkap Ada Penguraian Arus Mudik, Khususnya di Penyebrangan
"Kalau rupiah kan naik turun biasa aja," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 26 Maret 2025.
Meski demikian, Airlangga tetap optimis pasar keuangan akan mengalami pemulihan.
"Kan naik lagi, rebound lagi," ujarnya.
"Iya kan ini harian nanti kita lihat. Kan fundamental ekonomi kuat terus pasar juga sudah rebound. Kemarin ekspetasi mengenai RUPS mandiri dan RUPS BRI kan baik outcome-nya," sambung Airlangga.
BACA JUGA:Harga Coin Pi Network Berapa Dolar dan Rupiah? Simak Update Terbarunya di Pasar Crypto
BACA JUGA:Menko Airlangga Sebut Indonesia Diajak Gabung NDB Saat Bertemu Dilma Vana Rousseff
Saat ditanya apakah pemerintah akan mencari tahu faktor melemahnya rupiah, Airlangga hanya mengatakan ada beberapa faktor sentimental luar.
"Kita sudah melihat tentu masih ada beberapa faktor sentimental luar," ungkapnya.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah sempat merosot lagi terhadap dolar AS. Rupiah melemah 42 poin atau 0,26 persen pada Selasa 25 Maret 2025.
Kurs rupiah turun menjadi Rp16.610 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa pagi. Padahal, sebelumnya rupiah berada di posisi Rp16.568 per dolar AS.
相关推荐
- FOTO: Prosesi Jalan Salib di Berbagai Daerah
- Geger! Hary Tanoe Digugat CMNP, Hotman Paris Buka Fakta Baru
- Perjalanan Dji Sam Soe, Rokok Warung yang Sukses di Pasar Indonesia hingga Dibeli Philip Morris
- Fakta Mengejutkan! Kekerasan Seksual di Faskes Tak Hanya Terjadi di RSHS
- Waspada! Sebagian Napi Lapas Kutacane yang Kabur Masih Berkeliaran, 14 WBP Telah Ditangkap!
- Anggi Arando Siregar: Penghapusan Utang Nelayan dan Petani Adalah Napas Baru dari Presiden Prabowo
- Istana: Pemerintah Kaji Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Masukkan Anak Bermasalah ke Barak Militer
- Blok Migas Terlantar di Natuna Bisa Hasilkan 7.000 Barel per Hari