Kenali Bahaya Pendarahan Menstruasi Berat, Bisa Bikin Susah Hamil
Pendarahan menstruasiberat (PMB) bukan sekadar masalah kenyamanan selama haid. Dokter menyebut PMB merupakan masalah serius termasuk kesulitan memperoleh keturunan.
Achmad Kemal Harzif, Dokter Spesialis Kandungan sekaligus Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari FKUI-RSCM menyebut kondisi PMB bisa menjadi tanda gangguan kesehatan serius yang tidak boleh diabaikan. PMB bisa memicu masalah kesehatan lain mulai dari anemia hingga risiko sulit hamil.
"PMB dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Anemia ini membuat perempuan menjadi mudah lelah, pucat, dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko gangguan pernapasan serta penyakit jantung," jelas Kemal dalam acara KnowYourFlow, Kenali Perdarahan Menstruasi Berat dan LNG -IUS untuk Terapi Perdarahan Menstruasi Berat yang digelar Bayer di kawasan Jakarta Selatan, Senin (26/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"PMB menyebabkan perempuan merasa sakit, tidak nyaman, sulit tidur, bahkan sampai mengalami gangguan mental seperti kecemasan atau depresi," kata Kemal.
Bahaya pendarahan menstruasi berat
Tak hanya anemia, PMB juga punya dampak signifikan terhadap kesuburan perempuan. Kemal menegaskan bahwa PMB sering menjadi indikasi gangguan hormonal atau masalah struktural di rahim yang bisa mengganggu proses ovulasi atau kehamilan.
"Banyak pasien yang datang dengan keluhan sulit hamil, dan setelah ditelusuri, ternyata mereka mengalami PMB akibat gangguan pada rahim seperti mioma, polip, atau adenomiosis," jelasnya.
Gangguan rahim tersebut dapat menghambat pelekatan embrio di dalam rahim, infertilitas, bahkan meningkatkan risiko keguguran.
Jika tidak segera ditangani maka, PMB bisa memengaruhi fase kehidupan perempuan.
1. Masa remaja
- Pertumbuhan terhambat
- Penurunan fungsi kognitif
- Mudah lelah dan sulit berkonsentrasi
2. Masa dewasa
- Produktivitas menurun akibat kelelahan kronis
- Gangguan fisik dan psikologis
- Risiko gagal jantung meningkat
3. Masa kehamilan
- Risiko persalinan prematur
- Kemungkinan solusio plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya)
- Perdarahan pasca persalinan meningkat
4. Kondisi janin
- Gangguan perkembangan otak
- Pertumbuhan janin dalam rahim bisa terhambat
![]() |
Saat bayi lahir, muncul beberapa risiko antara lain,
- berat badan lahir rendah;
- risiko kematian bayi meningkat; dan
- gangguan perkembangan jangka panjang dan daya tahan tubuh lemah.
Selain itu, perempuan dengan PMB juga menghadapi beban finansial, baik untuk pengobatan, pembelian obat, hingga pemeriksaan medis. Tak sedikit pula yang terpaksa mengurangi jam kerja atau bahkan kehilangan pekerjaan karena tidak bisa produktif.
"Setiap perempuan perlu mengenali siklus haidnya sendiri. Bila ada yang tidak normal, jangan tunda untuk mencari bantuan medis. Haid bukan hanya urusan bulanan, tapi juga cerminan kesehatan reproduksi dan keseluruhan tubuh," tutup Kemal.
(tis/els)-
5 Minuman Ini Ampuh Bakar Lemak Perut Kamu Jika Diminum di Pagi HariEfek The White Lotus, Wisata ke Koh Samui Meningkat DrastisMakan Pisang Memang Enak, Tapi HatiPanji Gumilang Jadi Tersangka Penistaan Agama, Pengacara Rencanakan PraperadilanDirestui OJK, Tim Likuidasi Langsung Geruduk Kantor Pusat Wanaartha Life, tapi Dilarang MasukApa yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Tomat Setiap Hari?30 Kapal Terbakar di Tegal, Polisi Lakukan Penyelidikan30 Kapal Terbakar di Tegal, Polisi Lakukan PenyelidikanMenteri PPPA: 1 dari 4 Perempuan RI Alami Kekerasan Sepanjang 2024Pembatasan Iklan Rokok dalam PP 28/2024 Dikhawatirkan Picu Gelombang PHK di Sektor Media
下一篇:Trump Kembali Menyerang: AS Tuntut Asian Development Bank Akhiri Pinjaman ke China
- ·Bandara Ini Cuma Muncul 13 Hari dalam Setahun, Lalu Lenyap Tanpa Jejak
- ·Makan Buah Naga Setiap Hari, Bolehkah?
- ·Besok, Samsat DKI Tetap Buka
- ·Dugaan Jual
- ·Deretan Menteri Jokowi Duduk Satu Meja Bahas Kebijakan Satu Peta
- ·KLHK Bentuk Satgas Untuk Atasi Polusi Udara di Jabodetabek
- ·Pulang Liburan, Wanita Ini Kaget Ada Cacing Bersarang di Otaknya
- ·Pembatasan Iklan Rokok dalam PP 28/2024 Dikhawatirkan Picu Gelombang PHK di Sektor Media
- ·Megawati Kritik UKT Mahal, Harusnya Pendidikan Itu Gratis, Kalau Gak Ada Duitnya, Potong Bansos!
- ·'Way of Indonesia Strategy': Kuatkan Peran Alumni University of Birmingham sebagai Agen Perubahan
- ·Sandi: Pemprov DKI Berhasil Jinakkan Harga Pangan
- ·30 Kapal Terbakar di Tegal, Polisi Lakukan Penyelidikan
- ·BPOM Temukan Obat Herbal Berbahaya buat Ginjal, Ini Daftarnya
- ·Tak Harus Minum Susu, Coba 4 Jenis Ikan Tinggi Kalsium Ini
- ·KLHK Bentuk Satgas Untuk Atasi Polusi Udara di Jabodetabek
- ·Masuk Bursa Cawapres, Puan Maharani Bilang Cak Imin Sempat Ragu Namanya Disebut
- ·Cuma Karena Hal Ini, Demokrat Pertimbangkan Ridwan Kamil Maju Dalam Pilgub Jakarta 2024
- ·Modus Judi Online Kian Canggih, OJK Blokir 14 Ribu Rekening Terkait
- ·Viral Lokasi Jerawat Jadi Indikasi Masalah Kesehatan, Benarkah?
- ·Ragam Tradisi Nusantara yang Dilakukan Jelang Puasa Ramadan
- ·Waspada Trigeminal Neuralgia, Nyeri di Wajah Seperti Tersengat Listrik
- ·Tanggapi Pemanggilan Muhaimin ke KPK, Abdullah Hehamahua: KPK Lembaga Hukum, Bukan Alat Politik
- ·Pulang Liburan, Wanita Ini Kaget Ada Cacing Bersarang di Otaknya
- ·10 Camilan Sehat Cocok untuk Diet, Berenergi dan Bikin Kenyang
- ·Tren Sleep Tourism, Pilih Tidur Nyenyak Selama Liburan
- ·Simak Jadwal dan Syarat Beasiswa Unggulan 2023 Kemendikbudristek, Begini Tata Caranya
- ·7 Teh Langka di Dunia, Ada yang Pupuknya Pakai Kotoran Panda
- ·Kenapa Hanya Sedikit Orang Jepang yang Punya Paspor?
- ·Viral Lokasi Jerawat Jadi Indikasi Masalah Kesehatan, Benarkah?
- ·Tanggapi Pemanggilan Muhaimin ke KPK, Abdullah Hehamahua: KPK Lembaga Hukum, Bukan Alat Politik
- ·Viral Buat 'Chatting', PAP Itu Apa Sih?
- ·Pendukung Anies Baswedan Gelar Musyawarah Reboan Bahas Isu Nasional
- ·Ternyata Ini Alasan Ilmiah Lihat Makanan Bisa Langsung Ngiler
- ·Dua Orang Saksi Kasus Ekspor CPO Diperiksa Kejagung
- ·Bahlil Sudah Cek Ke Raja Ampat Ini Hasilnya
- ·Dianggap Sebagai Ancaman, Apa Itu Brain Drain?