您的当前位置:首页 > 探索 > Inovasi Butuh Aturan, DAI Desak Regulasi Lebih Progresif 正文

Inovasi Butuh Aturan, DAI Desak Regulasi Lebih Progresif

时间:2025-05-22 18:31:19 来源:网络整理 编辑:探索

核心提示

Warta Ekonomi, Jakarta - Peran strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menjaga stabilitas sekal quickq安装包下载

Warta Ekonomi,quickq安装包下载 Jakarta -

Peran strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menjaga stabilitas sekaligus mendorong inovasi di industri asuransi menjadi sorotan utama dalam pembukaan Indonesia Insurance Summit 2025yang digelar di Bali, Kamis (22/5).

Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Yulius Bhayangkara, menegaskan bahwa regulasi yang kuat dan efektif merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan industri asuransi nasional di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Inovasi Butuh Aturan, DAI Desak Regulasi Lebih Progresif

Inovasi Butuh Aturan, DAI Desak Regulasi Lebih Progresif

“Industri asuransi Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, produk yang lebih tangguh, portofolio yang lebih baik, kesehatan finansial yang lebih kuat, regulasi yang lebih efektif, keselarasan yang lebih baik, dan yang terpenting, mulai membangun kepercayaan masyarakat,” ujar Yulius dalam pidatonya.

Inovasi Butuh Aturan, DAI Desak Regulasi Lebih Progresif

Baca Juga: Asuransi Syariah Tumbuh, Tapi Inflasi Medis Jadi Batu Sandungan

Inovasi Butuh Aturan, DAI Desak Regulasi Lebih Progresif

Yulius menyebut, Summit tahun ini membawa misi penting untuk memperkuat arah kebijakan yang berpijak pada tiga pilar utama: inovasi, keberlanjutan, dan inklusi. Ia menilai bahwa peran regulator seperti OJK sangat vital dalam mendorong inovasi yang tetap bertanggung jawab.

“Regulasi bukan sekadar pengaman, tapi katalis untuk tumbuh dan bertransformasi. Summit ini bukan hanya forum diskusi, tapi wadah kolaborasi untuk mengembangkan masa depan asuransi yang lebih inklusif dan inovatif,” lanjutnya.

Baca Juga: Industri Asuransi Jalan Pelan tapi Pasti, Aset Tumbuh 1,49% Jadi Rp1.145 T

Mengusung tema "Mengembangkan Masa Depan Asuransi yang Inovatif untuk Indonesia yang Berkembang", forum ini menghadirkan lebih dari 20 pembicara dari sektor publik dan swasta, baik nasional maupun internasional, untuk mendiskusikan tren global, tantangan lokal, dan peluang baru dalam ekosistem asuransi.

Yulius menekankan pentingnya sinergi berkelanjutan antara regulator dan pelaku industri untuk menciptakan ekosistem yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Pada akhirnya, kolaborasi adalah kunci. Kita akan melampaui batas-batas kita, mentransformasi industri kita, demi Indonesia yang lebih baik,” tegasnya.