时间:2025-05-22 15:03:07 来源:网络整理 编辑:探索
JAKARTA, DISWAY.ID --Dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kembali menghantam negara quickq手机版安卓
JAKARTA,quickq手机版安卓 DISWAY.ID --Dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kembali menghantam negara Indonesia, sejumlah Ekonom serta Pengamat Ekonomi menilai bahwa situasi ini menandai Indonesia tengah menghadapi persoalan struktural yang jauh lebih dalam daripada yang terlihat.
Menurut Pengamat Kebijakan Publk dan Ekonomi I Dosen FEB UPNVJ I Eks-OECD Advisor for Indonesia, Freesca Syafitri, masalah yang terjadi bukan hanya sekadar disrupsi teknologi saja, namun juga soal negara yang gagal membangun ekosistem digital yang adil dan sehat.
“Krisis kali ini beda kelas dari 1998. Dulu kita tumbang karena tekanan moneter dan utang luar negeri. Sekarang? Kita remuk dari dalam,bukan karena kekurangan uang, tapi karena kehilangan arah. Ini bukan sekadar krisis ekonomi, ini krisis identitas, kita nggak tahu sebenarnya mau jadi negara seperti apa,” jelas Freesca ketika dihubungi oleh Disway, pada Kamis 8 Mei 2025.
BACA JUGA:Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara
BACA JUGA:Dipuji Natalius Pigai, Dedi Mulyadi Tak Mau Buru-buru Jadikan Pendidikan Ala Wamil Jadi Program Nasional
Melanjutkan, Freesca juga menambahkan bahwa masalah utama dari krisis ini tidak terletak dari gejolak global atau ketidakpastian eksternal semata.
Justru, krisis ini merupakan cermin dari pilihan-pilihan domestik yang gagal menempatkan inovasi, produktivitas, dan keberlanjutan sebagai inti pembangunan nasional.
“Subsidi masih condong pada sektor yang tidak berorientasi masa depan, anggaran riset jauh dari memadai, dan sektor media, pilar utama literasi public, mulai tumbang oleh tekanan ekonomi,” jelas Freesca.
Menurut Freesca, saat ini Indonesia sedang berdiri di persimpangan sejarah: bertahan di zona nyaman ekonomi pasif, atau melompat menjadi kekuatan baru berbasis inovasi dan produktivitas.
Namun, dirinya menilai bahwa lompatan tidak bisa terjadi jika kita terus membungkam krisis dengan euforia dan narasi normatif.
BACA JUGA:Pemprov Jabar: 272 Siswa Nakal Telah Dikirim ke Barak Militer
BACA JUGA:Natalius Pigai Apresiasi Program Wamil Dedi Mulyadi: Songsong Indonesia Emas 2045
“Dibutuhkan keberanian kolektif untuk merobek selimut ketidaknyamanan dan mengakui bahwa krisis kali ini adalah sinyal untuk menata ulang ulang fondasi,” pungkas Freesca.
Hari Bumi 2025, 8 dari 10 Orang Indonesia Peduli Perubahan Iklim2025-05-22 14:45
Review Kopi Gadjah: Kopi Tubruk Khas Indonesia dengan Rasa yang Kuat dan Pahit2025-05-22 14:45
Pemkab Tangerang Buka Suara Soal Rencana Sanksi Pidana Pengelolaan TPA Jatiwaringin2025-05-22 14:32
Menteri UMKM Khawatirkan Kasus Mama Khas Banjar yang Diproses Secara Pidana2025-05-22 14:08
'Harta Karun' Itu Tersimpan dalam Rumah Limas di Sudut Kota Palembang2025-05-22 13:49
Manggis Terpilih Jadi Buah Terbaik se2025-05-22 13:21
Budaya K3 Jadi Kunci Indonesia Emas 2045: Menaker Ingatkan Pentingnya Keselamatan Kerja2025-05-22 13:18
Tren Skincare Pria Makin Menanjak di Indonesia2025-05-22 13:06
Kehadiran Prabowo di May Day 2025 Sangat Ditunggu, Buruh Siapkan 11 Tuntutan untuk Presiden!2025-05-22 13:03
KPK Sita Enam Aset Bernilai Rp 9 Miliar Dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Jatim2025-05-22 12:34
Akademi Crypto Gelar Event Terbesar di Dunia Sambut Bitcoin Halving2025-05-22 14:41
Bill Gates Singgung Tentang Dana Anggaran Program MBG yang Besar, Ini Kata Prabowo2025-05-22 14:34
Bill Gates Singgung Tentang Dana Anggaran Program MBG yang Besar, Ini Kata Prabowo2025-05-22 14:34
Saksi: Korban Berdua dengan Pria Lain Sebelum Tewas Dibunuh2025-05-22 14:18
Ramai Obat Sakit Kepala Berisiko Picu Anemia Aplastik, BPOM Buka Suara2025-05-22 14:07
Serius Akan Basmi Premanisme Berkedok Ormas, Terminal Sampai Parkir Liar Akan Diawasi2025-05-22 13:32
Anjlok Rp20 Ribu, Emas Antam Dibanderol Rp1.871.000 per Gram pada 17 Mei 20252025-05-22 13:10
Serius Akan Basmi Premanisme Berkedok Ormas, Terminal Sampai Parkir Liar Akan Diawasi2025-05-22 12:37
服装设计学院留学作品集有哪些要求?2025-05-22 12:27
PKB: Di Luar Negeri, Ormas Bertindak Premanisme Bisa Dibubarkan Lewat UU Antiterorisme2025-05-22 12:24