Ungkapan Agus Rahardjo Dinilai Jadi Penghasut di Masa Kampanye Pilpres 2024
Pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, soal intervensi Presiden dalam kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto dinilai tendensius dan rentan terjerat pasal UU ITE. Ungkapan itu dikhawatirkan memicu kegaduhan mengingat Indonesia saat ini sudah memasuki tahun politik.
"Pernyataan itu harus dikonfirmasi ke lingkungan Istana, karena pak Agus sebut Presiden bukan sebagai Jokowi pribadi, melekat marwah kelembagaan di situ, jadi harus dikonfirmasi secara jelas," kata Direktur Eksekutif Indonesia Law and Democracy Studies (ILDES), Juhaidy Rizaldy.
Juhaidy menegaskan bahwa intervensi presiden sangat tidak mungkin dilakukan, karena kedudukan KPK saat itu adalah lembaga independen yang tidak masuk dalam rumpun kekuasaan eksekutif. Dia juga menyayangkan sebab Agus tidak memberi penjelasan komprehensif seputar status lembaga anti rasuah tersebut.
Baca Juga: Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK: Memang Benar KPK Mau Bersih-Bersih
Di sisi lain, Juhaidy pun heran kenapa Agus baru membongkar informasi tersebut saat Pemilu 2024 tersisa beberapa bulan lagi.
"Pak Agus ini mantan Ketua KPK, pejabat yang sangat disegani pada saat itu, kenapa baru sekarang dan di tahun politik juga diungkapkan soal hal itu, publik bertanya-tanya. Apakah itu benar atau tidak. Kalau tidak benar, pak Agus harus mempertanggungjawabkan secara hukum, ya mungkin bisa berita bohong dalam UU ITE," ungkap dia.
Dampak lain akibat pernyataan Agus adalah spekulasi soal perubahan Undang-Undang KPK, yang dianggap lahir karena ketidakmampuan presiden menghentikan perkara korupsi. Narasinya bahkan semakin liar karena hasil revisi memungkinkan KPK mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dan kini kedudukannya berada di bawah kekuasaan eksekutif.
"Jadi ada berbagai peristiwa yang diduga dihubung-hubungkan satu dengan yang lain. Dan hal ini berbahaya bagi citra Presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara," ucap Juhaidy.
Baca Juga: LPSK Ogah Turuti Permintaan SYL, 'Tersangka KPK'
Menanggapi hal ini, dosen hukum Universitas Trisakti Radian Syam mengingatkan supaya masyarakat lebih selektif dalam memilah informasi dan jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar tanpa verifikasi. Memasuki masa kampanye, kata Radian, semua pihak dinilai memiliki andil demi mewujudkan Pemilu 2024 yang jujur, adil, dan berkualitas.
“Sayapun yakin rakyat sudah dewasa dan cerdas, tahu mana berita atau isu yang hoaks atau menghasut dan mana berita yang membangun. Harusnya semua pihak menjaga ucapannya dan integritasnya dengan menjaga setiap keilmuannya agar Pemilu 2024 menjadi Pemilu yang damai,” kata dia.
“Pemilu bukan ajang menghasut namun pemilu media dalam membangun bangsa,” sambung Radian.
(责任编辑:时尚)
Daftar Lengkap Rotasi Polri dari Kapolda Hingga Kapolres, Jabatan Strategis Dirombak
9 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Serai, Bisa Redakan Anxiety
Kena Penyakit Misterius, Putri Kiko Tak Bisa Makan Makanan Normal
20 Maskapai Budget Paling Aman di Dunia untuk 2024, Tak Ada dari RI
Awali Tahun 2024, Rasakan Liburan Spektakuler di Trans Studio Cibubur
- Alasan Asam Lambung Makin Sering Naik saat Kamu Semakin Tua
- FOTO: Melihat Keindahan Patung Pasir Karya Seniman di Pantai Spanyol
- Elon Musk Ingin Balik Kandang ke Tesla dan SpaceX, Sudah Tak Berminat Jadi Pejabat Istana
- Jawaban BYD Brasil yang Dituding Melakukan Praktik Perbudakan
- Masak Jagung Berapa Menit agar Empuk?
- FOTO: Yoga Surya Namaskar Sambut Tahun Baru di India
- Elon Musk Ingin Balik Kandang ke Tesla dan SpaceX, Sudah Tak Berminat Jadi Pejabat Istana
- Masak Jagung Berapa Menit agar Empuk?
-
Heboh Tren Aplikasi Koin Jagat, Komdigi Akan Cek Dampaknya di Masyarakat
JAKARTA, DISWAY.ID --Menanggapi popularitas koin Jagat yang sedang ramai menjadi perbincangan hangat ...[详细]
-
Evakuasi Heroik Rombongan Turis yang Terjebak 2 Hari di Gua Salib
Jakarta, CNN Indonesia-- Tim penyelamat berhasil membebaskan lima orang dari sebuah gua di Sloveniap ...[详细]
-
Usai Tikus dan Kutu Busuk, Giliran Ulat Bulu Serbu Kota Paris
Jakarta, CNN Indonesia-- Belum juga selesai masalah wabah kutu busuk, Kota Paris, Prancis kini harus ...[详细]
-
Sudah 3 Harimau Mati di Medan Zoo, Selanjutnya Apa?
Jakarta, CNN Indonesia-- Dalam kurun waktu sekitar dua bulan, tiga ekor Harimau Sumatera (Panthera t ...[详细]
-
Jangan Takut Ngemil saat Diet, 5 Camilan Ini Justru Bantu Turunkan BB
Daftar Isi Camilan untuk menurunkan berat badan ...[详细]
-
Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Terbaru 2025, Klaim Saldo JHT Online di JMO dan Lapak Asik
JAKARTA, DISWAY.ID –Cara mencairkan BPJS Ketenagakerjaan terbaru 2025 bisa dilakukan dengan be ...[详细]
-
Kisah Penumpang Terbangkan Pesawat ke Spanyol Gegara Pilot Tak Datang
Jakarta, CNN Indonesia-- Gara-gara pilot maskapai penerbanganyang ditumpanginya tak kunjung muncul, ...[详细]
-
Cara Mengatasi Cat Tembok Mengelupas Terkena Rembesan Air Hujan
Daftar Isi 1. Bersihkan cat tembok lama yang mengelupas ...[详细]
-
Warta Ekonomi, Jakarta - Eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kembali menyentil Gubernu ...[详细]
-
Kapan Puasa Rajab 2024 Dimulai?
Daftar Isi Lalu kapan puasa Rajab 2024? ...[详细]
7 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan dan Kecantikan
Kena Penyakit Misterius, Putri Kiko Tak Bisa Makan Makanan Normal
- 20 Maskapai Budget Paling Aman di Dunia untuk 2024, Tak Ada dari RI
- Cara Mengatasi Cat Tembok Mengelupas Terkena Rembesan Air Hujan
- 11 Tempat Wisata Dunia Tak Bisa Dikunjungi pada 2024
- 5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Lezat dan Mudah Ditiru
- Dibocorkan Ketua Pelaksana, Lokasi Formula E Akan Diumumkan Pada...
- 5 Zodiak Paling Ahli Dirty Talk, Sering Nakal Lewat Kata
- ADAKSI Berharap Februari Tukin Dosen Sudah Cair