Banyak Berita Negatif Bikin Stres, 5 Hal Ini Bikin Hidup Lebih Bahagia
Daftar Isi
- 1. Terbuka terhadap apa yang dirasakan
- 2. Selektif memilih platform media
- 3. Ambil jeda
- 4. Fokus pada apa yang dapat dikendalikan
- 5. Batasi waktu membaca berita
Akhir-akhir ini pemberitaan dipenuhi dengan informasi-informasi negatif. Mulai dari bencana alam,kecelakaan, pembunuhan, berita kematian, pemerkosaan, dan berbagai berita negatif lainnya.
Ketika membaca atau mendengar berita-berita tersebut, Anda mungkin merasakan hubungan yang kuat seolah hal tersebut terjadi pada seseorang yang dikenal atau bahkan terjadi pada Anda.
Psikolog klinis yang menangani korban trauma selama hampir satu dekade, Mahima Didwania mengatakan hal tersebut adalah hal yang normal. Saat membaca atau mendengar informasi negatif perasaan Anda juga menjadi buruk atau bahkan sedih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didwania menggambarkan hal ini sebagai trauma perwakilan. Hal ini merupakan perasaan saat Anda merasakan dampak peristiwa traumatis. Mulai dari ketakutan, kesedihan, dan kemarahan.
Hal paling berbahaya dari efek membaca atau melihat berita negatif adalah stres. Bahkan ada satu titik Anda mungkin mengalami mimpi buruk dan selalu memikirkan semua pemberitaan buruk yang dibaca atau dilihat.
Oleh karena itu sangat penting mengontrol perasaan buruk tersebut ketika Anda membaca berita negatif. Berikut beberapa cara mengontrolnya yang bisa dilakukan:
1. Terbuka terhadap apa yang dirasakan
Didwana menyebut hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan menekan perasaan tersebut. Perasaan tersebut tidak salah, perasaan emosional itu tidak boleh dianggap seolah ada yang salah dengan diri Anda.
"Karena ini tandanya kamu manusia yang memiliki rasa empati," kata dia.
Lihat Juga :![]() |
2. Selektif memilih platform media
Hoaks atau misinformasi kerap jadi bumbu berita agar terlihat lebih bombastis. Sangat penting untuk bersikap selektif terhadap platform tempat Anda membaca atau melihat informasi tersebut.
"Ini tentang memilih sumber terpercaya yang memberi Anda informasi yang diperlukan untuk tetap terhubung dengan baik," kata dia.
3. Ambil jeda
Penting untuk beristirahat dari arus berita dan media sosial terus-menerus. Cobalah untuk menemukan aktivitas yang memberi Anda kegembiraan dan kedamaian.
Melansir berbagai sumber, Anda bisa jalan-jalan, berlatih meditasi atau hal-hal lain yang membuat pikiran lebih tenang. Kurangi membaca berita yang membuat pikiran tegang.
4. Fokus pada apa yang dapat dikendalikan
Berita negatif memang bisa membuat Anda merasa lelah dan kewalahan. Namun, banyak hal yang terjadi di berita berada di luar kendali Anda.
Fokus pada apa yang dapat Anda kendalikan, seperti pikiran dan tindakan Anda. Cobalah untuk membuat dampak positif dalam kehidupan sendiri dan kehidupan orang-orang di sekitar Anda.
Lihat Juga :![]() |
5. Batasi waktu membaca berita
Coba atur waktu membaca atau menonton berita. Melansir Real Simple, Misalnya luangkan waktu sekitar 30 menit per hari untuk menelusuri media sosial dan gabungan paparan berita.
Jadi jangan seluruh waktu dihabiskan untuk membaca atau menonton berita. Sedikit bersenang-senang dengan game atau film yang menarik bisa membuat pikiran lebih rileks.
(tst/chs)-
Menko Airlangga Fokus Percepat Penyelesaian Perjanjian Dagang RI4 Menu Sarapan di Zona Biru, Bisa Bikin Kamu Panjang UmurPertamina Gerak Cepat Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir SemarangAdakah Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Tape?Mau Berlayar di Kapal Pesiar Terbesar di Dunia? Siapkan Rp15,6 JutaSelain GBK, Danantara Juga akan Kelola Kawasan TMIIKondisi Ekonomi Fluktuatif, Transkon Jaya (TRJA) Masih Kaji Target Laba Tahun 2025Emiten Teknologi WIRG Tanam Modal di Tiga Perusahaan Baru, Ini TujuannyaDelegasi Dagang Trump dan China Bertemu di London, Pasar Global Menanti HasilnyaKemitraan Ekonomi RI
- ·FOTO: Sakralnya Prosesi Dhaup Ageng Puro Pakualaman
- ·INTIP: Daftar Shio Paling Beruntung dan Paling Sial di Tahun 2024
- ·Adakah Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Tape?
- ·INTIP: Daftar Shio Paling Beruntung dan Paling Sial di Tahun 2024
- ·Pendaftaran KIP Kuliah 2025, Intip Syarat Ekonomi hingga Ketentuan Gaji Orang Tua
- ·Jaksa KPK Dalami Nama Kontak Sri Rekeji Hastomo dari Staf Hasto Kristiyanto
- ·3 Kelompok Orang yang Paling berisiko Terkena Kanker Sarkoma
- ·Resep Kue Kering Lidah Kucing ala Chef Devina Hermawan
- ·Bagaimana Cara Mengurus Paspor yang Hilang atau Rusak?
- ·VIDEO: Dilakukan Eks PM Belanda, Apa Itu Eutanasia?
- ·INTIP: Daftar Shio Paling Beruntung dan Paling Sial di Tahun 2024
- ·Aturan Pantang dan Puasa Masa Prapaskah 2024
- ·Besaran Saldo Dana Bansos KJP Plus Februari 2025 yang Diterima Siswa, Kapan Cair?
- ·Yakin Kalahkan Gerindra, Cak Imin: Kita Bisa Nomor 1 di Pemilu 2024
- ·5 Cara Mencegah Bullying di Sekolah, Wajib Libatkan Orang Tua
- ·Cak Imin Inginkan PKB Dapat Jatah Wakil Presiden di Pemilu 2024
- ·Dokter China Temukan Golongan Darah Subtipe P, Pertama di Dunia
- ·Terobosan Kementerian UMKM Optimalisasi Teknologi Digital di Pasar Tradisional
- ·Emiten Teknologi WIRG Tanam Modal di Tiga Perusahaan Baru, Ini Tujuannya
- ·5 Tips Agar Bercinta Tak Jadi Membosankan
- ·FOTO: Main ke Taman Pattaya Thailand Seperti di Film 'Willy Wonka'
- ·FOTO: Menara Eiffel Ditutup Imbas Pekerja Mogok Massal
- ·5 Tips Agar Bercinta Tak Jadi Membosankan
- ·INTIP: Daftar Shio Paling Beruntung dan Paling Sial di Tahun 2024
- ·Walkot Bobby Pastikan Medan Zoo Akan Ditutup Sementara
- ·Agenda Lengkap Presiden Prancis Macron di Indonesia, Wisata ke Borobudur Ditemani Prabowo
- ·Masak Cumi Berapa Menit agar Tidak Alot?
- ·Kru Kabin Senior Bongkar Kehidupan di Pesawat, Termasuk Seks di Toilet
- ·3 Resep Sayur Bening Sederhana, Enak dan Menyehatkan
- ·FOTO: Menara Eiffel Ditutup Imbas Pekerja Mogok Massal
- ·Survei Indikator Politik: 79,3 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Prabowo Subianto
- ·Agenda Lengkap Presiden Prancis Macron di Indonesia, Wisata ke Borobudur Ditemani Prabowo
- ·Terobosan Kementerian UMKM Optimalisasi Teknologi Digital di Pasar Tradisional
- ·3 Tanda 'Darurat' Kelelahan yang Wajib Diwaspadai
- ·FOTO: Kerlap
- ·Bukan di Bandung, tapi Kereta di Kota Milan Italia Lewat Pasteur