Mengenal Saraf Kejepit yang Berbahaya Tapi Sering Disepelekan
Nyeri di bagian punggung yang menjalar hingga ke bahu, leher, bahkan tangan bisa jadi tanda saraf kejepit. Apa itu saraf kejepit dan bagaimana menanganinya?
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang di Eka Hospital BSD Asrafi Rizki Gatam mengatakan, saraf kejepit adalah kondisi yang terjadi saat saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya. Sebut saja jaringan otot, tulang, hingga tulang rawan.
Secara medis, kondisi ini juga dikenal dengan sebutan pinched nerve. Sebagian besar kasus saraf kejepit terjadi pada bagian punggung. Namun, sebenarnya kondisi ini tak cuma terjadi di punggung, tapi juga di bagian mana pun yang memiliki saraf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah saraf kejepit ini juga tidak bisa disepelekan. Pasalnya, pada beberapa kasus, ada pasien yang sampai mengalami kelumpuhan akibat saraf kejepit yang tidak ditangani.
"Bisa menyebabkan lumpuh. Makanya pada kasus yang parah, operasi juga diperlukan untuk mengembalikan posisi saraf terjepit ini," kata dia.
Siapa yang berisiko saraf kejepit?
Umumnya, saraf kejepit bisa dialami siapa saja, tak kenal usia dan jenis kelamin. Namun, menurut Asrafi, masalah ini paling banyak dialami oleh mereka yang berada di usia dewasa muda.
"Usia 20 sampai 40 itu paling rawan terkena saraf kejepit. Alasannya, karena terlalu banyak beraktivitas tapi tidak dibarengi dengan gerak seluruh tubuh. Misal saat kerja terlalu lama duduk di posisi yang sama," kata dia.
Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf terjepit. Berikut di antaranya.
1. Berat badan berlebih
![]() |
Mereka yang mengalami obesitas, terutama buncit di bagian perut, paling berisiko mengalami saraf kejepit di bagian punggung. Sebab, berat badan berlebih membuat beban di bagian tulang belakang bertambah besar.
2. Genetik
Jika di keluarga ada yang memiliki riwayat terkena saraf kejepit, maka risiko Anda terkena masalah ini semakin besar.
3. Sedentari
Orang yang jarang bergerak, duduk atau berbaring dalam kondisi sama selama berjam-jam bisa meningkatkan risiko saraf kejepit. Hal ini terjadi karena otot akan tegang dalam posisi yang sama, membuat beban terus berada di satu bagian otot.
Simak penjelasan tentang gejala saraf kejepit dan cara mencegahnya di halaman berikutnya..
Apa saja gejala saraf kejepit?
Rasa sakit yang dialami seseorang saat mengalami saraf kejepit mungkin sama dengan pegal-pegal biasa saat otot kram atau kelelahan. Tapi, ada gejala khusus yang bisa jadi tanda utama bahwa rasa sakit yang muncul mengindikasikan ada saraf yang terjepit.
Berikut beberapa gejala saraf kejepit:
- kesemutan dan otot yang terasa lemah,
- rasa nyeri parah sampai terasa seperti terbakar,
- rasa nyeri yang menjalar ke bagian leher, lengan, dan pundak,
- mulai mati rasa dan tangan sulit digerakkan,
- nyeri tak kunjung hilang hingga hampir tiga minggu.
Lihat Juga :![]() |
Bagaimana cara mencegah saraf kejepit?
Setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah saraf kejepit. Berikut di antaranya.
1. Pertahankan berat badan ideal
Menurut Asrafi, cara paling ampuh menghindari saraf kejepit adalah dengan memiliki berat badan ideal. Pasalnya, saat tubuh kelebihan berat badan, beban di otot semakin besar.
"Makanya, bapak-bapak atau ibu-ibu yang perut buncit, risiko sakit punggung semakin besar karena beban yang ditanggung otot punggung besar," kata dia.
2. Jangan malas bergerak
Selain itu, rutin melakukan olahraga dan bergerak juga sangat dianjurkan. Hal ini bisa melatih otot lebih fleksibel dan tidak mudah tegang.
Lihat Juga :![]() |
3. Bergerak tiap 30 menit saat bekerja
Asrafi juga menyarankan agar bergerak tiap 30 menit sekali saat sedang bekerja dalam posisi duduk yang lama.
Misalnya, Anda bisa melakukan peregangan tiap 30 menit sekali saat berada di kantor, alih-alih hanya duduk di depan laptop atau komputer. Atau, coba juga luangkan waktu untuk jalan-jalan santai sekitar 5-10 menit di tengah waktu kerja.
"Kalau sudah terkena saraf kejepit, kami biasanya menyarankan operasi atau konsumsi obat untuk menghilangkan rasa sakit," kata dia.
-
Mabes Polri Periksa 7 Saksi Kasus Pagar Laut Tangerang, Ada Kades Kohod?Go Private Disetujui, Humpuss Intermoda (HITS) Siap Delisting dari BursaOJK Naikkan Level Pengawasan Asuransi Kesehatan, Begini AturannyaKucing Tertinggal di Bagasi Pesawat hingga Terbawa Terbang 3 KaliStudi: 4,5 Tahun, Rentang Waktu Kritis Depresi ke Bunuh Diri7 Kebiasaan yang Bikin Diet Gagal, Salah Satunya Belanja Pakai QRISCorona Makin Mengganas, Ini Pengakuan Terbaru Anies Baswedan3 Jenis Olahraga Cuma Bakar Sedikit Kalori, Tak Cocok Turunkan BBJadi Trending Topic di Media Sosial, Apa Itu Songong?Tak Terima, Eggi Sudjana Lakukan Praperadilan
下一篇:7 Cara Asah Otak Agar Ingatan Makin Tajam dan Cerdas
- ·FOTO: Bakar Kenangan Buruk Jelang Tahun Baru di Time Square New York
- ·Dear Anies Baswedan: Bioskop Batal Buka, Nasib Pegawainya Gimana?
- ·Para Ibu, Makan Jenis Sayur Ini untuk Memperlancar ASI
- ·Yang Ancam Penggal Jokowi Mengaku Khilaf
- ·FOTO: Warna
- ·Anies Baswedan Diminta Berdayakan RT RW Agar...
- ·Bahaya Penyakit Chikungunya, Bagaimana Cegah Agar Tak Terinfeksi?
- ·Mengaku Bagian Produk Gus Dur, Cak Imin: Kalau Berhasil
- ·Mau Punya Anak, Wanita Australia dapat Izin Ambil Sperma Jenazah Suami
- ·12 Hidangan Pembawa Keberuntungan untuk Perayaan Imlek 2025
- ·Polisi Akui Belum Juga Tangkap Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV
- ·Enam Insentif Ekonomi Segera Digulirkan, OJK Dorong Perluasan Pembiayaan UMKM
- ·SNBP 2025 Resmi Ditutup, Ini 5 Jalur Seleksi Masuk PTN Lainnya yang Bisa Dicoba Camaba!
- ·Simak! Makna Proklamasi Kemerdekaan Bagi Bangsa Indonesia yang Patut Kalian Ketahui
- ·Syukuran HUT ke
- ·Busana Melania Trump saat Pelantikan Dirancang Desainer Lokal
- ·Prada Jual Paperclip Seharga Rp6 Juta, Berminat Beli?
- ·Penjelasan Kereta Tidak Bisa Mengerem Mendadak, Ada Risiko Jika Terobos Perlintasan
- ·Istri dan Keluarga Panji Gumilang Segera Dipanggil Bareskrim: Dalami Penyelidikan TPPU Al Zaytun
- ·Mulai 2026, OJK Wajibkan Pelaku Aset Kripto Laporkan Keuangan Tahunan
- ·Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP Kapan Dibuka? Simak Informasinya
- ·Neta Indonesia Angkat Bicara Logo di Kantor Pusat China Terhapus
- ·Enam Insentif Ekonomi Segera Digulirkan, OJK Dorong Perluasan Pembiayaan UMKM
- ·Petinggi Pabrikan Otomotif Ini Diam
- ·Beasiswa Bank Indonesia 2025: Cek Syarat, Kriteria, dan Cara Pendaftaran
- ·Kembali Gelar APSAT 2025, ASSI Dorong Inovasi dan Kolaborasi Industri Satelit
- ·Ramadan dan Idulfitri 2025 Bisa Beda Lagi! Muhammadiyah Ingatkan Toleransi
- ·Dongkrak Pendapatan, Jobubu Jarum (BEER) Resmi Luncurkan Produk Baru
- ·FOTO: Restoran Piza di Inggris Nyatakan 'Perang' Terhadap Nanas
- ·Pencernaan Bisa Ambyar, Jangan Makan Semangka dengan 3 Makanan Ini
- ·Bikin Makin Parah, Hindari 5 Makanan Ini saat Maag Kambuh
- ·OJK Akui Pasar Karbon Indonesia Kini Didominasi Domestik, Tapi Siap Go Global
- ·Pasien Corona di DKI Gak Ketulungan, Jokowi Marah
- ·Enam Insentif Ekonomi Segera Digulirkan, OJK Dorong Perluasan Pembiayaan UMKM
- ·Langkah Tegas Kementerian ATR/BPN Tangani Permasalahan Sertifikasi Dapat Apresiasi Komisi II DPR
- ·Yang Ancam Penggal Jokowi Mengaku Khilaf